Gisella mendesah, menyadari betapa rumit situasi yang dihadapinya sekarang. Dalfon pun menyarankan hal yang sama padanya, untuk pergi minggalkan Ernest. Namun, ia sendiri merasa tidak sanggup melakukannya. Bagaimana mungkin ia tega melangkah berbuat seperti itu? Diam-diam pergi tanpa pamit saat Ernest sudah begitu baik padanya. Perbuatan laki-laki itu sampai sekarang memang tidak termaafkan. Bagaimana ia dipaksa untuk melayani, merenggut bukan hanya raga, tapi juga jiwanya. Namun, seandainya harus pergi, ia akan pamit secara baik-baik dan itu bukan sekarang. Ada sesuatu yang menahan langkah dan niatnya. Sekarang belum waktunya ia menyingkir dari hidup Ernest. ”Aku nggak ngerti kamu, Gisella,” bisik Andre saat mobil memasuki halaman panti. Menatap Gisella dengan pandangan yang sulit untuk