Selesai salat isya. Raffi masuk ke kamar. Lia berbaring di atas kasur. Mata Lia terpejam. Raffi melepas baju kokonya. Digantung di tempat Lia menggantung tas. Sedang sajadah, dan peci ia letakkan di kursi ruang tamu. Diluar masih hujan deras disertai petir. Raffi jadi cemas, takut kalau banjir. Ia tidak tahu apakah lokasi rumah Lia termasuk daerah rawan banjir, atau tidak. Raffi hanya bisa berdoa agar tidak banjir. Karena hujan dengan kilat, dan petir, juga sangat deras, Raffi tidak menyalakan televisi. Ia yakin suara televisi akan kalah oleh suara hujan. Raffi berbaring di kasur. Ada dua guling membatasi dirinya dengan Lia. Satu selimut sudah Lia persiapkan untuknya. Lia bergerak, matanya terbuka, kepalanya menoleh. "Abang mau minum, atau makan?" Tanya Lia dengan suara serak. "Tid