Ayah dan anak itu terlihat menikmati waktu santai sore mereka dengan bahagia. Anas sedang sibuk menikmati buah potongnya sambil menonton serial kartun dari tablet ayahnya, sedangkan sang ayah sibuk dengan laptopnya untuk menyelesaikan beberapa hal, namun tidak membuatnya melupakan sang putri. Sesekali, Juna masih mengajak Anas mengobrol dan kadang menggodanya dengan tiba-tiba mengecupi pipinya. “Ayahhh … Aaaaa.” Anas kembali menyuapi ayahnya dan Juna langsung menganga lebar menerima suapan dari sang putri. “Manis, ya, Ayah, melonnya. Biasanya, kan, Anas main-main sendiri kalau setelah tidur siang. Kadang mewarnai, Ayah, kadang main dokter-dokteran dengan boneka-boneka Anas, Ibu soalnya sibuk di dapur. Sekarang Anas suka, deh, Ayah. Soalnya ada Ayah yang temani Anas. Terima kasih, ya

