Begitu Juna menuruni tangga, dilihatnya Sheya yang baru tiba dan sedang menutup pintu utama. Melihat kedatangan istrinya itu, Juna mempercepat langkahnya dan entah mengapa hatinya dipenuhi kelegaan karena seseorang yang sejak tadi ditunggu putrinya itu benar-benar telah pulang ke rumah. Atau, tanpa sadar dia juga menunggu kedatangan wanita itu? “Assalamualaikum.” “Waalaikumsalam.” Sheya yang melihat justru Juna yang menyambutnya pulang kembali merasakan debar di d**a yang berdentum keras. Kenapa pria itu tersenyum ramah? Tidak seharusnya, kan? Memang mereka suami istri betulan? Secara status memang iya, tapi secara rasa, kan, tidak. Yang mengejutkan adalah Juna yang tiba-tiba mengulurkan tangannya dengan senyum tipis yang tetap tersungging di bibirnya. Sheya di tempatnya menelan lu

