Dapur langsung terasa begitu sepi setelah kepergian suami dan anaknya itu. Sheya lanjut mencuci beras sambil menunggu Bi Rumi kembali dari pasar. Dia menggelengkan kepalanya saat merasa sedikit pening, mengingat-ingat lagi apa yang dia lakukan dan konsumsi kemarin sampai bisa membuatnya merasa pening pagi ini. Kemarin dia tidak makan siang dan malamnya justru hanya makan spaghetti, perutnya kini sudah terasa lapar, dan kualitas tidurnya juga kurang baik semalam, rasanya itu menjadi paket lengkap atas apa yang dirasakan tubuhnya. Tapi rasanya sakit yang Sheya rasakan sebanding dengan tawa dan keceriaan Sera pagi ini, membayangkan senyum putrinya yang secerah mentari itu membuat Sheya mengulum senyum sambil menekan dadanya. Nanti dia akan meminta obat migrain saja pada Bi Rumi. Set

