“Bisa buatkan aku kopi?” Tanya Juna sambil bersandar di depan pintu dapur. Bahkan sebelum dia datang ke dapur, dia sudah memantau dari CCTV pergerakan wanita itu. Dia bisa melihat Sheya yang langsung berjengit kaget dan menahan napasnya sambil menatap ke arahnya dengan tatapan yang tidak santai. “Mas memang hobi mengagetkan, ya?” Ucap wanita itu dengan nada kesal. Meski pun begitu, Juna melihat Sheya beranjak untuk mengambil gula dan kopi di kabinet. “Memang aku berteriak sampai mengagetkanmu? Jika nada suaraku biasa dan tidak naik tapi kamu tetap terkejut, artinya kamu lagi-lagi melamun di dapur.” Sheya memilih tidak menanggapinya dan membuatkan kopi secepat yang dia bisa supaya suaminya itu segera pergi. Pria itu semakin sering saja mengusiknya. Padahal ini baru hari pertama

