Bab 73 | Mengunci Target

1929 Kata

“Ayahhhh.” Teriak anak perempuan itu saat melihat siapa yang sudah menunggunya di depan ruang kelas. Juna langsung berlutut dan merentangkan tangannya untuk menyambut tubuh kecil putrinya yang refleks langsung menghambur ke arahnya. “Ayah jemput Anas? Ayahhh …. Anas sukaa sekaliii dijemput Ayah. Hari ini Anas tidak perlu ke TPA ya, Ayah?” Anak itu sudah menggelayut manja di leher Juna. Juna langsung beranjak dan menggendong putrinya itu untuk menuju ke parkiran. Mendengar nada riang Anas dan ungkapan kebahagiaan Anas karena dijemput olehnya membuat hati Juna kembali terasa pias. Rasanya sudah lama sekali, sangat lama dia tidak pernah menjemput putrinya itu. “Iya, dong. Ayah ingin main-main dengan Anas lebih lama hari ini. Ayah rindu sekali dengan putri cantik Ayah ini.” Juna meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN