Cassandra keluar dari ruangan kepala divisi produksi dan berjalan keluar dari gedung kantor
PT. Semesta Alterio Textile, ia melihat Nathalie sudah menunggunya di samping mobilnya. Cassandra berjalan mendekati Nathalie, Nathalie menatap Cassandra heran karena sahabatnya itu membawa dua tas tangan.
"Kenapa kamu membawa dua tas, aneh sekali," ucap Nathalie.
"Panjang ceritanya, nanti aku jelaskan," Cassandra kemudian masuk dalam mobil Nathalie yang berwarna merah menyala, demikian pula dengan Nathalie, ia masuk jok pengemudi dan mengemudikan mobilnya.
"Kita ke cafe mana?" tanya Cassandra.
"Cafe biasa, ayo ceritakan bagaimana kamu membawa dua tas macam itu ke kantor, aneh aja."
"Iya nanti aku ceritakan, nanti kamu shock dan tidak konsentrasi mengemudi jika aku katakan sekarang."
Nathalie menatap Cassandra sejenak dan kembali fokus apa jalanan di depannya, apa yang membuat ia shock hingga Cassandara harus menunggu nanti untuk mengatakannya. Hal itu membuat Nathalie makin penasaran dan mempercepat laju mobilnya.
"Jangan ngebut Nath, aku masih mau hidup," protes Cassandra.
Nathalie terkekeh dan memperpelan laju mobilnya, "habis aku penasaran."
Mobil Nathalie berbelok ke sebuah cafe, cafe yang biasa ia dan Cassandra nongkrong dan ngobrol hingga berjam jam, bicara tentang apa saja, tentang pekerjaan, keluarga juga pacar. Nathalie memarkirkan mobilnya dan mematikan mesin mobil. Cassandra dan Nathalie kemudian turun dari mobil dan masuk dalam cafe, Cassandra membawa salah satu tasnya dan yang lain ia letakkan di mobil Nathalie.
Seperti biasa mereka mencari tempat duduk yang berada di tepi yang bisa melihat lalu lalang pengunjungn cafe, mereka menganggap sebagai cuci mata. Cassandra memesan juice jambu dan french fries sedangkan Nathalie memesan coffee latte dan burger.
"So..."
"Astaga, anak ini benar benar penasaran."
"Iyalah, ayo dong cerita Cas."
"Kejadian kemarin sungguh aku tidak mau mengingatnya Nat, sangat menakutkan."
"Kejadian apa Cas, semalam aku merasakan kekhawatiran sama kamu dan terus menghubungi kamu tapi tidak kamu jawab semua telepon aku, puluhan kali Cas."
"Saat pulang kerja kemarin aku sempatkan diri ke mall, membeli alat make up aku yang sudah habis tapi aku bertemu Daniel."
"Daniel? mantan kamu yang selingkuh itu?"
"Hemm... dia bersama pacar barunya dan sangat kebetulan kami makan di meja yang sama."
"Apa? tidak ada meja lain apa?"
"Meja di resto itu tinggal satu dan kami duduk bersamaan, akhirnya kami makan disatu meja. aku putuskan cepat menghabiskan makananku dan pergi dari sana," ucap Cassandra meminum sedikit juice di hadapannya.
"Lalu..."
"Lalu aku mengemudikan mobilku pulang dan di satu belokan yang sepi mobilku di hentikan oleh sebuah mobil yang memotong laju mobilku hingga aku menghentikan mobilku, dan kamu tahu mobil siapa itu?"
"Mobil siapa?"
"Mobil Daniel, Ia mengatakan aku belum punya pacar karena belum bisa move on darinya dan dia...," Cassandra menghentikan ucapannya sejenak, sangat menyakitkan mengingat kejadian semalam.
"Daniel memaksa aku melayani nafsu bejatnya."
"Apa?!! kurang ajar itu orang, lalu bagaimana Cas?"
"Daniel menarikku ke tepi jalan dimana terdapat semak dan mulai mencumbuku, aku berontak dan menolak tapi aku kalah tenaga Nat, syukurlah ada seseorang yang melintas dan mungkin melihat kejadian itu, ia menolongku dan menghajar Daniel hingga babak belur. singkat cerita dia mengantarkan aku pulang, tapi begitu shocknya aku hingga tasku ketinggalan di mobilnya."
"Lalu bagaimana tas kamu sudah kembali kepadamu secepat itu?"
"Itu..." Cassandra ragu mengatakan siapa yang menolongnya semalam.
"Itu apa? Cas, kamu tidak pernah menyembunyikan apapun dari aku, demikian juga aku, ada apa sebenarnya?"
Cassandra menghela nafas, "karena yang menyelamatkan aku semalam adalah pak Kavindra jadi mbak Nina tadi yang mengembalikan tas itu padaku."
"Apa!! pak Kavindra? bos kita? yang keren itu?" tanya Nathalie bertubi tubi.
"Ya ampun mulai deh nih anak."
"Serius Cas, astaga aku membayangkan dia menghajar habis habisan si Daniel dengan tubuh tegapnya itu, astaga beruntungnya kamu Cas, andaikan aku yang ditolong semalam, aku akan memberikan apa saja yang ia minta," ucap Nathalie dengan wajah berbinar saat membicarakan Kavindra. Cassandra menggelengkan kepala kemudian menoyor kepada Nathalie.
"Aduh... sakit Cas, kenapa kamu toyor kepalaku?" gerutu Nathalie cemberut.
"Sadar Nath... dia siapa kita siapa, mana mau bos besar macam dia melirik pada pegawai macam kita."
"Hhhh... iya juga sih, tapi kamu beruntung bisa duduk di mobil sport mewahnya itu Cas," ucap Nathalie.
"Aku juga punya mobil macam itu Nath," gumam Cassandra.
"Apa kamu bilang Cas?"
"Nggak... nggak ada," jawab Cassandra kikuk.
mereka kemudian mengganti topik pembicaraan tentang hal lain, "Bagaimana kabar Michael Nath?" tanya Cassandra kemudian.
"Dia baik, dia sedang ada perjalanan bisnis ke Singapore."
Cassandra mengangguk angguk mengerti, ia mengalihkan pandangan keluar resto, matanya menyipit saat melihat ada seorang gadis yang sedang diganggu oleh dua pemuda.
"Apa yang mereka lakukan," gumam Cassandra.
"Ada apa Cas?" tanya Nathalie.
"Lihat itu, anak ABG jaman sekarang sukanya mengganggu anak gadis orang," ucap Cassandra kemudian berdiri.
"Kamu mau apa Cas... biarkan saja, kita bisa apa?"
"Kita harus berusaha menolongnya Nath, aku tidak ingin jika gadis itu mengalami hal buruk, pergaulan anak jaman sekarang sudah mengerikan Nath," Cassandra berjalan keluar dari cafe, sedangkan Nathalie ikut berdiri dan buru buru membayar makanan mereka lalu keluar mengikuti langkah Cassandra.
Cassandra berjalan mendekati seorang gadis yang diganggu dua orang pemuda di tepi jalan yang ada di luar cafe.
"Hei... jangan ganggu dia!" pekik Cassandra.
dua pemuda itu terkejut lalu tersenyum, "Kami hanya main main saja kok, ya kan?" ucap salah satu pemuda itu mencolek dagu gadis itu tapi gadis itu mundur dengan wajah sedikit ketakutan.
"Kalian pergi dari sini atau aku teriak maling?" ancam Cassandra, wajah dua pemuda itu terkejut dan kemudian bergegas meninggalkan gadis itu dan juga Cassandra dan Nathalie yang juga ada tak jauh dari mereka. Setelah pemuda itu pergi Cassandra mendekati gadis itu, wajahnya msih ketakutan.
Kamu tidak apa apa dek?" tanya Cassandra, gadis itu menggeleng pelan, matanya berkaca kaca dan mulai menangis. Cassandra menarik gadis itu dalam pelukannya membiarkan gadis itu menangis, tentu saja sangat menakutkan dalam posisi sendirian dan diganggu dua pemuda berandalan.
"Sudah, tenanglah, mereka sudah pergi kan. Nath, kamu ambil mobil kamu, kita antar dia pulang."
Nathalie mengangguk, ia berbalik menuju area parkir dan membawa mobilnya menuju tempat dimana Cassandra dan gadis itu berada. Cassandra membawa gadis itu masuk di jok belakang mobil Nathalie sedangkan Cassandra masuk dan duduk di samping Nathalie yang duduk di jok pengemudi, Nathalie kemudian menjalankan mobilnya menyusuri jalan Jakarta.
"Siapa nama kamu dek?"
"Namaku Anna kak, Anna Alenia Putri."
"Nama yang indah, rumah kamu dimana?" tanya Nathalie.
"daerah Menteng kak."
"Wow..." gumam Nathalie melirik pada Cassandra, Cassandra tahu jika itu komplek perumahan elite, sama sepertinya yang ada di Pondok Indah, untungnya Nathalie tidak pernah minta untuk datang ke rumahnya, jika itu terjadi Nathalie akan tahu siapa dirinya yang sebenarnya.
Anna menunjukkan dimana letak rumahnya dan mobil Nathalie berhenti di depan pagar tinggi rumah tiga lantai, rumah mewah dengan gaya Eropa.
"Ini rumah kamu Anna?" tanya Cassandra.
"Iya kak, mampir yuk?"
"Lain kali deh An," jawab Cassandra.
Cas..." Nathalie manatap Cassandra berharap mereka Cassandra mau masuk dalam rumah Anna, Nathalie mendelik membuata Nathalie mendelik.
Anna membuka pintu mobil tapi ia urungkan, "Oh ya nama kakak siapa?"
"Oh ya kenalkan nama kakak Nathalie," ucap Nathalie mengulurkan tangannya yang dijabat oleh Anna.
"Kakak Cassie," ucap Cassandra juga menjabat tangan Anna.
"Makasih ya kak Nathalie, kak Cassie sudah mau menolong aku, oh ya aku minta kontaknya dong? boleh?"
"Tentu saja," ucap Nathalie antusias membuat Cassandra menggelengkan kepalanya, mereka saling tukar nomor telepon dan Anna pun keluar dari mobil Nathalie. Cassandra meminta Nathalie melajukan mobilnya.
"Kenapa sih Cas kamu nggak mau masuk, kali aja kita bisa kenalan dengan keluarganya dan siapa tau dia punya kakak laki laki yang keren."
"Ck... apa apaan kamu, ingat kamu sudah punya Michael Nath."
Nathalie tergelak, "Yaelah bukan itu maksud aku, nambah teman nambah koneksi, siapa tahu suatu saat kita yang butuh pertolongan."
"Ada ada saja kamu Nath."
Lynagabielangga.