Part 21

1222 Kata
Cassandra berjalan keluar dari gedung kantor perusahaannya, ia sendirian karena Nathalie hari ini tidak masuk kantor karena sakit. Cassandra berencana akan ke rumah Nathalie untuk menjenguk sahabatnya itu, ia melintasi area parkir menuju mobilnya tapi ia menghentikan langkahnya saat sebuah suara memanggilnya. "Mbak Cassandra..." Cassandra menoleh dan melihat pak Agung berjalan cepat mendekatinya, "pak Agung... ada apa pak?" "Saya mau mengundang mbak Cassandra untuk makan malam." "Makan malam, dalam rangka apa pak?" "Waktu di Melbourne kan mbak Cassandra sudah mau menggantikan pekerjaan saya menjaga pak Kavindra, jadi ini sebagai ucapan terima kasih saya pada mbak Cassandra." "Tidak perlu repot pak, tidak usah," jawab Cassandra. "Tapi saya memaksa mbak, ini keinginan istri saya juga." Cassandra menghela nafas, ia tidak enak menolak keinginan pak Agung dan istrinya. "Malam ini pak?" "Iya mbak, mbak Cassandra tidak ada acara kan?" "Tidak ada sih pak, tapi..." "Bagus, saya tunggu di Leaves resto jam tujuh malam ya mbak," ucap pak Agung kemudian berbalik dan meninggalkan Cassandra. Cassandra kemudian berjalan kembali menuju mobilnya dan masuk, ia menjalankan mobilnya keluar dari area parkir gedung kantor Semesta Alterio Textile milik Kavindra. Dalam waktu satu jam Cassandra sudah sampai di depan pagar tinggi rumahnya, pintu gerbang terbuka dan Cassandra segera menjalankan mobilnya masuk dalam halaman rumahnya yang cukup luas. Cassandra turun dari mobil dan kemudian bergegas masuk dalam rumahnya dan naik menuju kamarnya, ia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul enam sore lebih dan ia harus segera mandi karena jam tujuh pak Agung mengundangnya makan malam. Untuknya Leaves resto berada tak jauh dari Pondok Indah sehingga mungkin dalam waktu tiga puluh menit Cassandra sudah sampai. Cassandra bergegas mandi, kemudian memakai pakaian semi casual celana bahan warna pink juga kemeja wanita bunga bunga soft pink. Ia juga memakai high heels warna senada juga tas tangan, benar benar terlihat girly dengan d******i warna pink walau pink bukan warna kesukaannya, Cassandra memoleskan make up tipis di wajahnya juga lipstick soft pink di bibirnya. Cassandra kemudian keluar dari kamarnya dan turun, di ujung tangga ia bertemu mamanya. "Cassie sayang, kamu rapi sekali, mau kemana?" "Cassie diundang makan malam sama teman kerja ma." "Calon pacar?" tanya bu Sandra. "Ish mama, pacar apa, dia sudah punya istri ma, dia mengundang makan malam karena ini mengucapkan terima kasih pada Cassie karena sudah menolongnya, ini juga sama istrinya kok," jawab Cassandra. "Oh... mama pikir... tapi seharusnya kamu cari pacar sayang, biar ada yang melindungi kamu." "Kalau mau cari orang untuk melindungi Cassie, lebih baik sewa bodyguard ma, masa cari pacar," seloroh Cassandra membuat mamanya tergelak. "Kamu ada ada saja, ya sudah sana pergi, jangan pulang terlalu malam ya sayang." "Iya mama," Cassandra memeluk mamanya dan mencium pipi kiri bu Sandra dan berjalan keluar dari rumah mewah mereka. ~~~ ~~~ Cassandra berjalan memasuki Leaves Resto, ia mencari keberadaan pak Agung tapi ia tak menemukan keberadaan pak Agung dengan istrinya. "Pak Agung mana? apakah dia belum datang?" gumam Cassandra. "Nona Cassandra?" seorang waiters sudah ada di hadapannya. "Iya benar." "Sudah di tunggu pak Agung di dalam, ikuti saya." "Baiklah," jawab Cassandra berjalan mengikuti waiters itu yang masuk lebih dalam bagian resto dan ternyata di dalam ada outdoor resto dengan meja meja yang tertata di tepi dan ada space di tengahnya, musik classic terdengar ditelinga Cassandra. Waiters itu membawa Cassandra menuju meja diujung dengan dua orang pria dan satu orang wanita, saat sudah lebih dekat ia menghentikan langkahnya saat tahu siapa saja yang ada di meja bersama pak Agung. Tak menyangka pak Agung juga mengundang bos mereka, Kavindra, Cassandra ragu melanjutkan langkahnya saat tahu Kavindra juga ada disana. Cassandra masih ingat kemarahan Kavindra kepadanya beberapa waktu lalu. "Mbak Cassandra, akhirnya datang juga, silahkan duduk," sapa pak Agung pada Cassandra, istri pak Agung dan Kavindra menoleh melihat Cassandra membuat Cassandra terpaksa berjalan mendekati meja yang diduduki pak Agung dan istrinya juga Kavindra. "Selamat malam pak Agung, pak Kavindra..." sapa Cassandra, ia juga mengangguk dan tersenyum apda istri pak Agung. "Selamat malam mbak Cassandra, kenalkan ini istri saya," ucap pak Agung memperkenalkan istrinya, Cassandra menjabat tangan istri pak Agung dan kemudian duduk di kursi yang masih kosong yang ada disebelah Kavindra. Pak Agung kemudian meminta waiters menghidangkan makanan yang sudah ia pesan, mereka makan dalam diam tanpa ada yang memulai pembicaraan. "Saya mau mengucapkan terima kasih pada mbak Cassandra karena waktu itu menggantikan tugas suami saya saat saya kecelakaan," ucap istri pak Agung menatap Cassandra. "Sama sama," jawab Cassandra singkat. Ponsel pak Agung berbunyi, ia menjawab dengan sedikit panik kemudian mengakhiri panggilan teleponnya. "Bos, mbak Cassandra, maaf sepertinya kami tidak bisa menyelesaikan makan malam ini, anak bungsu kami tiba-tiba demam jadi kami harus pulang," ucap pak Agung. "Tapi Gung..." "Tidak apa apa bos, bos lanjutkan saja makan malam dengan mbak Cassandra, ayo sayang," ajak pak Agung pada istrinya, mereka pamit pulang dan bergegas meninggalkan Kavindra dan Cassandra. Sepeninggal pak Agung dan istrinya, Kavindra dan Cassandra melanjutkan makan mereka dengan kikuk, apalagi Cassandra. Ia masih ingat kemarahan Kavindra kepadanya. Cassandra makan dengan setengah hati. "Cassandra.." Cassandra menghentikan makannya dan mengangkat kepalanya. "Iya, kenapa pak?" "Aku mau minta maaf soal di pantai itu," ucap Kavindra memulai pembicaraan, ia menatap Cassandra membuat jantung Cassandra kembali berulah. Cassandra mengernyitkan keningnya, tak percaya dengan apa yang ia dengar, Kavindra meminta maaf kepadanya. "Aku tahu ucapanku waktu itu pasti menyakiti hatimu, aku sangat khawatir pada Ana dan takut terjadi sesuatu kepadanya jadi..." "Tidak apa apa pak, sayang mengerti, saya juga minta maaf karena tidak segera menghubungi pak Kavindra dan memberitahu keberadaan Ana, malah menuruti keinginannya." Wajah Kavindra terlihat lega, beban yang ia bawa atas ucapannya sudah hilang tak berbekas. "Terima kasih kamu mengerti, aku juga mengucapkan terima kasih karena kamu sudah menjaga Ana, entah apa yang terjadi di luar sana jika ia sendirian." "Sama sama." Pandangan Cassandra teralihkan pada sudut resto outdoor yang ternyata ada home band yang sedang bernyanyi,ia bahkan tidak menyadari itu saat ia datang. Kavindra dan Cassandra kembali menikmati makanan dan mendengarkan home band yang menyanyi lagu slow, ada beberapa tamu juga yang hadir disana. Suara musik berhenti berganti dengan suara vokalis yang bicara. "Hari ini adalah hari jadi pernikahan nyonya Anita dan tuan Arnold, mereka ada disudut sana, mari berikan applause untuk mereka," ucap vokalis home band yang adalah seorang pria. "Saya akan menyanyikan sebuah lagu romantis dan tuan Arnold dan nyonya Anita silahkan berdansa di space yang tersedia. Dan untuk mendukung dan memberikan selamat dimohon semua pengunjung juga berdiri dan ikut berdansa bersama tuan Arnold dan nyonya Anita. Dengan cepat Cassandra menatap vokalis itu, ia melihat beberapa pasangan mulai berdiri dan hanya dirinya dan Kavindra saja yang masih duduk di tempat mereka. Musik mulai mengalun walau vokalis itu belum bernyanyi. "Nyonya dan tuan di ujung sana, tolong segera ke space dansa," ucap vokalis home band pada Kavindra dan Cassandra. Kavindra dan Cassandra saling pandang, wajah mereka kikuk dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, apalagi Cassandra yang tidak memakai gaun hanya pakaian semi formal celana panjang dan kemeja. Kavindra berdiri dan mengulurkan tangannya pada Cassandra, entah apa yang mendorong Cassandra hingga ia pun berdiri dan menerima uluran tangan Kavindra. Mereka berjalan menuju space dansa dan mulai berhadapan, Kavindra memegang tangan kanan kiri Cassandra dengan tangan kanannya dan tangan kirinya ia letakkan di pinggang Cassandra. Mata keduanya bersirobak, kaki mereka mulai mengikuti musik yang mengalun. Mata keduanya tak lepas satu sama lain, Kavindra menyadari jika mata Cassandra sangat indah dan menyejukkan hatinya saat menatapnya. Lynagabrielangga.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN