“Jadi kita sungguh pulang?” Tanya Hana melihat pada Marko yang berdiri di sampingnya. Marko tersenyum mendengar pertanyaan dari istrinya itu. Marko tahu, kalau Hana pasti tidak nyaman tinggal di sini. Melihat Jolly dan Mr. Aberto yang terus saja menatap Hana dengan sinis. Pasti Hana tidak tahan. Lalu istrinya ini mengeluarkan perkataan yang menyakitkan terus menerus melawan kedua orang itu. “Iya, kita pulang sayang. Aku tahu, kalau kamu pasti nggak nyaman di sini. Aku nggak mau membuat kamu nggak nyaman tinggal di sini sayang. Aku mau kamu nyaman dan enak untuk tinggal. Kita pulang ke mansion kita.” Usapan lembut tangan Marko di rambut Hana, membuat Hana semakin merapatkan dirinya pada Marko. Marko malahan senang ketika Hana merapat padanya. “Kalian mau pulang? Tidak tinggal di sini b

