[56] Kita

1245 Kata

Gue ikut terisak dan melingkarkan tangan di leher Pak Andrew. “Tidak! Aku yang seharusnya minta maaf sama kamu, Mas. Aku bersalah, dan aku paling egois!” Kepala gue menggeleng dan semakin menenggelamkan wajah di pundaknya.Pak Andrew menguraikan pelukan dan menatap mata gue lurus. Wajah kami berdua sama-sama ada jejak air mata. Gue mengusap air mata di pipi gue dengan punggung tangan dan mengusap air mata Pak Andrew dengan lembut. Seperti yang pernah dilakukan Pak Andrew, gue juga melakukannya. Mengecup kedua matanya bergantian. “Aku sudah tau semuanya, Mas. Aku tau Mas datang ke club itu karena ancaman Jelita, aku juga tau kalau berita itu palsu. Semuanya palsu! Mas hanya dijebak, dan aku dengan bodohnya mempercayai semua itu!” “Aku ... Aku ...” Gue tergugu karena tidak sanggup melanjutk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN