Malam ini aku terjaga, mataku mengedar di dinding dan berhenti pada jam yang menggantung sempurna. Pukul setengah dua pagi. Aku mengusap wajah dengan kedua telapak tangan kemudian menyamping. Senyumku langsung tersungging saat menemukan Alea dengan wajah tenangnya. Tanganku terulur untuk mengusap pipi mulusnya. Betapa cantiknya istri kecilku ini saat tidur. Karena tidak tahan, aku mendekat dan mengecup bibir mungilnya yang langsung dibalas dengan sedikit gumaman. Saat aku ingin menjauh, kedua tangannya malah melingkar di leherku dan menarik agar mendekat padanya. Aku langsung terkekeh dan membelai rambutnya dengan sayang. Karena rasa kantuk tidak kunjung datang, ingatanku tiba-tiba berputar pada pertemuan pertama kami. Bukan sebagai guru dan murid, tapi sebagai laki-laki dan perempuan