“Alea, diminum susunya. Setelah itu kita langsung ke rumah sakit untuk cek kandungan.” Istri kecilku ini sedang duduk di ruang tamu. Dia makan sandwich sambil menonton film barbie. Aku duduk di samping menemaninya. Matanya tidak sedikitpun lepas dari layar datar itu, mulutnya tidak berhenti mengunyah, bahkan dia tidak menjawab kata-kataku. Memasuki tujuh bulan, Alea semakin manja. Bahkan dia tidak pernah lagi masuk ke dapur, karena setiap kali mencium bau kulkas atau mencium sesuatu maka dia akan muntah. Sebenarnya aku kasihan, tapi tidak ada yang bisa kulakukan selain memberikan kasih sayang yang luar biasa untuknya. “Sayang, minum susunya?” Aku menarik dagu Alea agar dia menoleh padaku. Matanya mengerjap lucu, pipinya menggembung karena mengunyah sandwich. Pandanganku bahkan tidak se