Raja Sanjaya dan Aleta sudah sampai dikantor catatan sipil. Keduanya berjalan menuju pintu masuk kantor catatan sipil Kota Liwa, berniat mendaftarkan pernikahannya, dan membuat buku akta nikah untuk mereka berdua. Namun, belum sempat keduanya masuk kedalam kantor catatan sipil, tiba – tiba ponsel Raja Sanjaya berdering. satu panggilan masuk dari Tama Sanjaya terlihat jelas dilayar ponselnya. Tanpa menunggu lama, Raja Sanjaya pun menyambungkan panggilan suara itu. “Halo, ayah, ada apa?” sapanya dengan sopan. “Sekarang juga kau harus segera datang ke Kota Yukum! Kalau sampai tidak datang, maka aku akan mengeluarkanmu dari keluarga Sanjaya!” Raja Sanjaya mengerutkan dahinya. Dia terkejut dengan nada bicara Tama Sanjaya yang begitu lantang dan tegas. ‘Ada apa ini? kenapa ayah bicara sepe