Pagi yang cerah dan benar-benar indah meski suasana kamar masih temaram. Meski rasa kantuk juga masih membuat kedua mata Lintang enggan untuk terbuka. Namun, kebahagiaan yang membuat gadis itu sulit mengakhiri senyumnya di tengah hati yang terus berdebar, membuat Lintang merasa, hidupnya benar-benar sempurna. Lintang merasa, hidupnya tak lagi memiliki beban berarti setelah dirinya terbebas dari ancaman perjodohan dengan Zio. Tentu saja, kenyataan hubungannya dan Sultan yang makin lama makin nyata juga menjadi penyebab utama kehidupan seorang Lintang terasa sangat sempurna. Lintang berangsur bangun, meraih beker dari nakas dan sudah berisik karena alarm yang terpasang, kemudian mematikannya. Ia masih tersenyum dan tengah menghela napas sambil memejamkan mata, sementara kedua tangan terangk