Braaak ....
Berlari buru-buru, Akbar tak sengaja menabrak punggung Zea. Dengan cekatan bak super hero yang melewatkan calon yang harus diselamatkan, Akbar putar balik dan langsung merengkuh punggung Zea menggunakan kedua tangan, hingga agenda kebersamaan kedua sejoli itu tampak layaknya pasangan pujangga yang sangat saling mencintai. Kedua mata Akbar dan Zea sungguh saling tatap, tatapan lekat karena syok tanpa ada hal lain apalagi getaran cinta layaknya cerita-cerita. Hanya saja, keadaan tersebut membuat dunia mereka sangat hening. Seolah dunia hanya dihuni mereka tanpa ada orang lain di sana.
Panjang umur banget si Akbar, batin Sultan yang masih bertahan memangku kepala dan juga punggung Lintang.
“Hazzzim!” Lintang bersin, padahal dari tadi, Lintang sama sekali tidak bersin.
“Lin, da
