“Axel.” Siena masuk ke ruang kerja Axel sambil membawa sebuah berkas di tangannya. Dia ingin membahas sesuatu dengan anak tirinya itu dan berharap akan mendapat saran. “Loh kok kosong,” ucap Siena saat dia tidak mendapati Axel ada di tempatnya. Siena melihat ke sekeliling, bahkan ke pintu toilet. Tapi tampaknya ruangan itu benar-benar sepi tanpa ada orang di sana. Siena keluar lagi dari ruangan Axel. Dia melihat Dewi sedang berjalan perlahan, sambil membaca kertas yang ada di tangannya, menuju ke meja kerja sekretaris. “Dewi,” panggil Siena sambil berjalan mendekat ke arah Dewi. Dewi langsung berbalik dan melihat ada Siena di sana. “Iya, Bu,” jawab Dewi. “Pak Axel ke mana? Apa dia ada rapat?” tanya Siena. “Pak Axel pergi, Bu. Sama Pak Bima juga,” jawab Dewi. “Pergi? Ke mana katany