[40] Adnan Terpapar Virus Loli

1383 Kata

“Morning Abang tercintanya Loli,” sapa Lolita sembari menarik kursi kosong disamping Argam. Lolita menghempaskan dirinya disana lalu memasang senyuman yang membuang Argam muak. “Muka Abang kok kusut amat sih. Semalem begadang ngerjain tugas ya?” timpal gadis yang kini sepenuhnya telah menjadi seorang wanita. “Gara-gara lo!” ungkap Argam tak santai. Ia tidak berniat melindungi adik semata wayangnya. Biar saja kedua orang tuanya tahu kelakuan anak perempuan mereka malam tadi. “Bisa nggak sih kalau lagi gini,” telapak tangannya bertepuk untuk dijadikan simbol, “suaranya nggak usah kenceng-kenceng!” “Tetangga kamar lo perjaka ya!” Papi Lolita kontan menyeburkan kopi hitam didalam mulutnya. Kini ia memahami arti dibalik tepuk tangan penuh emosi anak sulungnya. “Ya Ampun, Loli! Kalian udah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN