Keesokan harinya, Dera baru saja pulang mengemban tugas rumah sakit. Dera keluar dari dalam mobil dan berpapasan dengan Sahda, Dera menatap wajah Sahda yang terlihat begitu sembab. "Sahda kamu kenapa?" Tanya Dera. Sahda tidak bergeming, ia hanya menunduk dan mencoba menahan rasa tangisnya. "Hey, Sahda." panggil Dera lagi, Dera mencoba memegang bahunya. Namun, Sahda mencoba menghindari rangkulan dari adik iparnya. "Sahda mau menemui Mas Dendi Mas," Dera terdiam dan hanya mengangguk dengan pelan. "Oke kita kerumah sakit, tapi Dera harus mandi dulu. gak baik kalau Sahda pergi dalam keadaan menangis seperti ini, Dendi baik-baik saja kok. tadi Mas juga berusaha menemui Dokter Yudis, tapi katanya beliau sedang memeriksa ulang keadaan Dendi." jelas Dera, Sahda terdiam dan kembali meneteskan

