Malam itu, Sahda sedang berduaan bersama suaminya. Sahda menatap wajah suaminya, "Mas kok belum tidur sih?" Tanya nya pada suaminya itu, Dendi tidak menjawab. Ia hanya menatap lekat wajah istrinya, dan sesekali air matanya terlihat membanjiri kelopak Matanya. Sahda menggenggam tangan nya, "Mas mau ngobrol apa kalau gitu?" Tanya nya kembali, "Jawab ya, kalau enggal Sahda mau marah sama Mas." ancaman nya itu membuat Dendi tersenyum. "Bidadari itu gak boleh gampang marah!" Sahda tersipu manakala suaminya memanggil dirinya dengan sebutan bidadari, Sahda pun menunduk malu. Dendi memegang pipi istrinya yang bersemu merah itu, "Mas boleh minta sesuatu hal?" tanya Dendi. "Ya, boleh. tapi yang bisa Sahda lakukan ya, kalau enggak ya Maaf." jawab nya dengan penuh semangat, Dendi menatap langit-la