"Sha," panggil Gin di depan pintu kamar gadis itu. "Uy?" sahut Tita. "Gue boleh masuk?" "Tumben amat pake nanya. Biasa juga langsung nyelonong masuk." Saat itu juga pintu kamar langsung terbuka dan Gin muncul dibalik pintu. "Gue takut lo lagi enggak pake baju tau!" sungut Gin. Percuma rasanya bersopan-sopan dengan Tita, gadis ini memang senangnya cari gara-gara. "Gue enggak pake baju juga enggak masalah kan buat lo," cibir Tita. "Enggak ada yang bagus yang bisa diliat juga." "Justru itu! Gue enggak mau mata gue ternoda." "Itu mulut dijepit di pintu kayaknya bagus, Gin," desis Tita geram. Gin terkekeh pelan, tidak peduli dengan kekesalan Tita. Lalu dengan santainya Gin melangkah menuju tempat tidur Tita dan duduk di sana sambil mengawasi sang pemilik kamar yang tengah sibuk di dep