Siang ini terasa begitu terik. Arga baru saja menelepon bundanya, menanyakan apakah Fathan sudah pulang atau belum. Sang Bunda mengirim foto anak itu yang tengah bermain lego dan sebentar lagi akan tidur siang. Arga selalu menyempatkan diri untuk menanyakan keadaan Fathan pada orang tuanya di sela-sela kesibukannya. Suara ketukan pintu terdengar di ruang kerja Arga yang berisi aroma kopi dan kertas. "Masuk," ucapnya tanpa menoleh dari layar laptop yang menampilkan deretan angka penjualan. Danu, manajer keuangan perusahaannya, melangkah masuk dengan map tebal di tangan. "Ini rekap penjualan unit perumahan dua bulan terakhir, Pak. Total ada tiga puluh dua unit terjual sampai akhir Oktober." Arga mengangguk pelan, menatap angka-angka di atas kertas itu. Laporan itu rapi, terstruktur, dan

