Chapter 113. Bayangan Masa Lalu

1156 Kata

Pagi itu, suasana kelas terasa hangat. Keyara sedang menempel hasil gambar anak-anak di papan pajangan ketika suara kecil Gian memanggil, "Bu, boleh saya ke gerbang sebentar? Ada Mama Miranda." Tangan Keyara terhenti. Ia menoleh, memastikan ia tak salah dengar. "Siapa?" "Ma... Mama Miranda," ulang Gian pelan, suaranya ragu, seolah takut salah menyebut. Hati Keyara mencelos. Sudah lama nama itu tak disebut di rumah. Ia menatap wajah Gian yang polos, lalu menunduk untuk menenangkan dirinya. "Baik, Ibu temani, ya." Mereka berjalan ke arah gerbang. Dari kejauhan, seorang wanita berdiri di bawah pohon flamboyan, bergaun pastel, rambut tergerai rapi. Keyara mengenal wajah itu dari foto lama di ponsel Axel. Miranda... Anggun, tapi ada sorot tajam di balik senyumnya. Begitu melihat Gian, Mi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN