“Semalam Mama bilang apa ke kamu Jani?” tanya Arjuna yang pagi-pagi sudah mengunjungi Anjani di kantor gadis itu. “Bukan urusan Om Juna!” ketus Anjani tanpa repot-repot menatap lawan bicaranya. Perasaannya kacau sejak semalam, karena secara tegas sang mama keberatan jika ia menjalin hubungan dengan Arjuna. Anjani seharusnya sudah bisa memprediksi hal tersebut, karena ia sendiri sejak dulu memilih menyembunyikan perasaannya. Tetapi entah mengapa ia merasa kecewa. Beruntungnya kali ini kadar cintanya pada Arjuna sudah berkurang, sehingga rasa kecewanya tidak teramat dalam. “Jelas ini menjadi urusan saya Jani, karena kita harus berjuang bersama-sama untuk hubungan ini.” Arjuna bersikukuh dengan pendiriannya. “Hubungan apa yang Om Juna maksud?” tanya Anjani yang kali ini menatap Arjuna di s