Anjani menangis di depan ruangan IGD seorang diri. Tangannya masih tremor dan ia sangat ketakutan karena tanpa sengaja telah mencelakai seorang ibu paruh baya penjual bubur. Anjani mengakui, ia sambil melamun ketika sedang mengemudi beberapa saat lalu. Ia masih merasa kecewa dan sedih karena sang suami lebih memilih tidur ketimbang membujuknya tadi malam. Hingga pagi tadi ia bertindak impulsif dengan memutuskan pergi diam-diam dari rumah. Sejujurnya tak ada tujuan khusus ia akan pergi ke mana. Ia hanya pergi dari rumah agar tidak bertemu dengan Arjuna di pagi hari. Namun sialnya, ketika hendak melewati lampu merah di pertigaan pertama jalan besar menuju komplek perumahannya, ia justru menabrak seorang pedagang bubur. Anjani tak begitu ingat bagaimana kronologi kejadiannya. Yang ia ingat