"Untung lu yang ada di sana, Jani. Kalau gue yang di sana, udah gue maki-maki tuh si Dito,” sewot Ami setelah tawanya reda. “Bisa-bisanya dia mau jadiin elu tameng buat nutupin boroknya dia. Kurang ngajar!” emosi Ami. Akhirnya Anjani bisa kabur dari pertemuan sekaligus makan siang, yang membuatnya syok luar biasa, setelah Ami dan Fitri datang, tepat ketika Anjani kembali dari toilet. Mereka bertiga saat ini berada di kafe langganan mereka. Dan Anjani tentu saja menceritakan apa yang ia dengar di toilet tadi, pada dua sahabatnya itu. “Kok kalian tahu sih, kalau Dito punya borok?” tanya Fitri yang seketika mendapat pelototan tajam dari Ami, sedangkan Anjani tersenyum sembari menggelengkan kepala. “Bukannya elo baru ketemu sekali sama si Dito itu ya, Jani?” “Fitri, ya ampun. Lo tuh ya!” A