Azkia dan Arvin kemudian duduk berhadapan dan memulai makan malam bersama, Arvin menyukai perhatian Azkia kepadanya walau perhatian kecil tapi sangat mengena dihatinya. Arvin menjadi teringat akan hubungannya dengan Elisa, hanya dirinya yang selalu pro aktif memberikan perhatian pada Elisa, selalu menanyakan apakah Elisa sudah makan, apakah sudah istirahat dengan baik dan perhatian lainnya, dan Arvin menyadari dirinya lah duku yang sangat mencintai Elisa sedangkan Elisa biasa saja. Ia benar benar dibutakan oleh cinta pada Elisa dan ia bersyukur Tuhan memberikan petunjuk jika Elisa bukan gadis yang baik. Azkia menatap Arvin yang sepertinya sedang melamun, matanya menerawang. "Vin..." panggil Azkia tapi Arvin masih tenggelam dalam lamunannya. "Arvin..." panggilan Azkia yang cuk