Azkia sudah beberapa hari tinggal di rumah Arvin, dan kondisinya sudah cukup baik, lukanya juga sudah kering. Memang sudah hampir seminggu ia menempati kamar tamu rumah Arvin, untungnya ia jarang bertemu dengan Arvin sehingga ia tidak mersa kikuk berdekatan dengan Arvin. Azkia yakin ia bisa menekan perasaannya, dan ia juga berharap waktu cepat berlalu agar ia bisa meampersiapkan pernikahan Arvin dan Elisa dengan baik dan menyelesaikan tugasnya. ia bertekad akan menghindari atau memperkecil pertemuan dengan Arvin setelah kembali ke apartemennya karena tak ingin memberikan ruang untuk perasannya berkembang. Untungnya Azkia membawa laptop miliknya sehingga ia bisa memberikan komando pada bawahannya juga berkordinasi dengan Adinda untuk semua pekerjaan, apalagi Adinda belum perna