Eros? Fabian mengarahkan tatapan setajam elangnya pada sepasang manusia yang tengah bersenda gurau di depan meja bar. Sakit sih melihatnya, tetapi Fabian nekat mendekati mereka. Mengembus napas dan menariknya lagi dalam-dalam sambil berjalan adalah salah satu usahanya untuk tetap terlihat tenang dan menyenangkan. Bohong banget. “Selamat sore,” tutur Fabian pelan. Selama beberapa saat Fabian menunggu reaksi Iva dan Eros, tetapi tak satu pun dari mereka yang menoleh. Emosi Fabian mulai menanjak ke kepala. Dia tidak pernah dicuekin seperti ini seumur hidupnya. Namun, pria itu hanya bisa mengembuskan kekesalannya sambil mengeraskan rahang. Dia tahu konsekuensi dari sikapnya malam itu pada Iva. Beruntung, Aldy yang sedang membuat minuman di balik meja bar mengetahui keberadaannya. “Selamat so