Tangan Aluna gemetar menatap test pack di tangan yang menunjukkan dua garis yang mana satu garis tampak samar. Dan kedua test pack yang digunakannya itu menunjukkan hasil serupa.
Aluna meletakkan test pack di atas pahanya yang masih gemetaran. Ia tidak tahu apakah ia harus senang atau bagaimana. Ia benar-benar tak mengerti dengan perasaannya. Selain itu, entah kenapa ia berpikir, apakah Kaivan akan menerimanya? Meski Kaivan selalu mengatakan cinta, ia juga mempercayainya, ada kalanya ia merasa Kaivan hanya menjadikannya sebagai sexdoll.
Tok! Tok!
Aluna tersentak hingga hampir saja menjatuhkan test pack yang berada di atas paha. Ia pun segera bangkit dari duduknya di kloset duduk dan melangkah menuju pintu.
Kriet ….
Pintu kamar mandi terbuka perlahan dan ia segera disambut sang ibu
