Aluna merasa mulutnya begitu pahit setelah memuntahkan air berwarna kekuningan. Rasanya benar-benar tidak enak dan masih tersisa di tenggorokan.
“Ada apa denganku?” desah Aluna sambil memegangi jidat. Ia merasa suhu tubuhnya normal, tapi kenapa tiba-tiba saja mual dan muntah?
Di luar, Kaivan meraba ranjang dan tak mendapati Aluna, matanya seketika terbuka. Ia lalu bangun dan mengedarkan pandangan dan tepat di saat itu, Aluna keluar dari kamar mandi.
Kaivan menajamkan penglihatannya, mengumpulkan sepenuhnya kesadaran pasca bangun tidur. Ia kemudian turun dari ranjang dan menghampiri Aluna.
Aluna terkejut saat Kaivan mengalungkan tangannya di leher saat mereka berpapasan. Dan dirinya tak bisa menolak saat Kaivan menariknya kembali ke kamar mandi.
Cukup lama kemudian, Kaivan keluar d
