20. Kumpulan Rencana

1228 Kata

d**a Aluna naik turun saat mengatur napas. Tubuhnya lemas dan dipenuhi keringat. Sementara Kaivan, ia telah pergi dari ruangan setelah membuat istrinya itu penuh dengan peluh. Lengan Aluna terangkat bertengger di jidat. Pandangannya lurus menatap langit ruangan. Ia lalu memejamkan mata untuk beristirahat sejenak. Padahal, ia ingin segera bangun dan membelai pakaiannya yang teronggok di lantai. Saat ini tubuhnya hanya tertutupi oleh jas milik Kaivan. Kaivan kembali ke ruang rapat setelah menundanya kurang lebih setengah jam. Jika bukan karena ingat dirinya harus memimpin rapat, mungkin saat ini ia masih menikmati Aluna. “Apa kau lihat itu? Pak Kai seperti lebih segar dari sebelumnya, bukan?” bisik salah seorang staf pada rekan yang duduk di sebelahnya saat Kaivan baru memasuki ruangan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN