54. Tak Terduga

1213 Kata

“Agh!” Dahlia berteriak dan membanting botol sabun cuci tangan di atas wastafel. Saat ini ia berada di kamar mandi, menatap pantulan wajahnya di cermin di mana wajahnya tampak merah karena marah. “Sia-sia saja! Semua sia-sia!” teriak Dahlia dan menyapu apapun di atas wastafel di depannya. Bagaimana tidak? Dirinya sudah berusaha melakukan berbagai cara, aksi dan gaya, tapi itu semua tak mampu membuat Kaivan ereksiii. Asetnya tetap saja layu seperti tanaman yang akan mati. Sementara, ia ingin Kaivan menghamilinya, lalu ia akan menemui keluarga Kaivan sambil menggendong anak mereka dan menyingkirkan Aluna dari rumahnya. Tapi semua itu serasa mustahil saat dirinya sudah mencoba berbagai cara hingga lelah, tapi Kaivan tak juga bereaksi. Dahlia meremas kuat tepi wastafel dan menatap pantulan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN