POV Satria "Ha ha ha, i-buuu. Ampun ibu ampuun. Ha ha. Geli ya ampun." Aku terus tertawa karena sensasi geli di perut. Istriku juga bukannya berusaha membantu suaminya malah mesam-mesem. "Ibu, sudahlah, aku bisa kaku karena kegelian. Ha ha. Ingatlah ini anak ibu satu-satunya ibu, ha ha ha. Ha ha. Bu lihatlah semua orang memperhatikan kita ha ha. Malu malu." "Jangan dengarkan ucapannya, Bu. Ayo, Bu, terus saja, Buu. Anak nakal jangan diberi ampun. Harus diberi pelajaran." "Iya, Pak, ini saya terus beri dia pelajaran!" sahut ibu sambil terus menggerayangi perutku membuatku terus tertawa-tawa geli. "Anak na-kaaaaaal!" Ibu menghentikan kelitikannya pada akhirnya, tapi sebagai gantinya ia menjewer kuat telingaku membuatku meringis-ringis. Terus ditariknya telinga anaknya ini kuat dengan

