POV Astuti Aku pun mengangguk dan berjalan lebih dulu. Bapak kepala sekolah menutup pintu lalu mengikuti langkahku menuju pantai yang teduh. Matahari pagi tampak tersenyum malu-malu di kaki langit. Kami berjalan beriringan, aku terus memperhatikan lautan. Timbul dalam diri keinginan untuk berfoto di tempat indah ini yang baru pertama kudatangi, tapi meminta tolong Pak kepala sekolah aku sungkan. Tapi pemandangan seperti ini sayang sekali kalau tak diabadikan, belum tentu bisa ke sini lagi tahun depan. Akhirnya kau tidak mau, aku menoleh ke arah Pak kepala sekolah, ia berjalan dengan kedua tangan di belakang tubuhnya. "Bapak, boleh saya meminta tolong?" Aku berkata dengan tak nyaman, berharap ia tak membatin bahwa aku seperti anak muda yang apa-apa perlu diabadikan. "Iya, Bu, apa yang

