79

719 Kata

POV Satria Aku sesekali menggelengkan kepala memandangi Nina yang terus membuang bebatuan kecil ke pantai, benar-benar heran dengan sikapnya. Tidak biasa-biasanya dia bersikap aneh begitu. Aku berdiri berniat menyusulnya, tapi mengurungkan niat. Orang kalau sedang kesal, pasti akan sulit juga dibujuk. Hanya karena aku tidak mau diajak makan es krim dia sampai sekesal itu, astaga benar-benar kekanakkan. Memang harus ekstra sabar menikah dengan anak kecil. Ting. Notif pesan masuk. Aku menarik napas dalam saat membaca isinya yang ternyata dari Wulandari. Inginku, dia tidak datang saja agar sidang berjalan lancar tanpa hambatan. Tapi itu terserah padanya sidang selanjutnya mau datang atau tidak. Aku akan datang menghadiri sidang, Mas. Tanganku pun mengetik membuat balasan Y Pesan selanj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN