POV Nina "Lepasin! Ngapain sih, jail amat!" Aku berteriak sebal sambil menyingkirkan tangan suamiku tapi Om Satria sama sekali tak peduli, tetap saja ia memelukku. Saat aku menoleh ke belakang, ia tersenyum kecil. "Ngeselin banget, ngapain sih pegang-pegang? Heran, punya suami cerewet banget." Ia menarik napas panjang tampak mencoba sabar. Katanya dengan suara lirih. "Mana ucapan mas yang salah, Sayang? Kalau habis makan, memang seharusnya tak langsung tidur. Paling tidak tunggu dulu setengah jam." "Ah diam deh." Dia membalik tubuhku menghadapnya dan menggelengkan kepala. "Kamu sebenarnya kenapa akhir-akhir ini ngambekan banget, Dik?" "Yang ngambek juga siapa? Ya wajar aku kesal, aku hanya ingin kita makan es krim berdua tapi mas sok-sok an karena takut gemuk. Memang kalau gemuk kena

