52

1023 Kata

POV Satria "Tidur lagi, Dik," kataku dengan tangan terus mengusap kepalanya. "Mas ada masalah apa? Cerita sama aku." Ia mengamati wajahku. Aku menggeleng, mencoba tersenyum untuk menutupi sedih. "Tidak ada masalah apa-apa, Sayang. Tidurlah." Aku tersenyum untuk menenangkannya. Tak sebaiknya dia tahu. Nina memandangku lama. Dan akhirnya memejamkan mata. Aku memperhatikan, tanganku bergerak mengusap pipinya, merasa sedih pada perbuatan ibu. Aku sedikit menelungkup lalu meletakkan kepalaku berbantal bibir ranjang. Teringat ucapan ibu lagi-lagi membuatku sedih, juga takut yang diucap ibu menjadi kenyataan. Allah. Jangan dengarkan doa ibu. Aku terbangun siang hari, saat kepalaku diusap-usap. Aku mengangkat wajah dari kasur, memandang istriku yang tersenyum. Ia merebah agak ke pinggir.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN