128

760 Kata

POV Nina "Udah," kata Zaki, ia memberikan HP yang dibawanya padaku lantas menunjuk ke arah penjual es pelangi. "Haus," katanya. "Ayo." Aku pun mengiringi langkahnya menuju penjual es pelangi. Es serut yang diletakkan di gelas plastik transparan dengan tiga warna, di atasnya di beri sendok dari bambu. Zaki menerima dua es pelangi dari penjual lalu mengulurkannya satu padaku sambil tersenyum yang lagi-lagi, senyum itu tak sampai ke matanya. "Ayo, ke sana." Ia menunjuk ayunan. Beberapa ayunan digunakan anak kecil, beberapa lagi kosong. Zaki duduk di ayunan lalu dengan isyarat mata ia menyuruhku duduk di ayunan sampingnya. Aku pun menurut, memperhatikannya yang terus menatap lurus ke depan dalam diam. Hening cukup lama di antara kami. Sungguh canggung. Zaki menarik napas panjang. "Kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN