50

3302 Kata

Motor yang dikendarai ibu meluncur ke halaman rumah. Aku melangkah ke depan untuk menyambutnya. Om Satria mendekat lalu menyalami ibu, mengatakan bahwa ia harus segera ke pasar mumpung belum tutup. Karena jika pasar Wonosari sudah tutup maka harus ke KTM yang buka seharian, lumayan jauh dari sini. Ibu pun mengangguk, lantas menyerahkan kontak pada Om Satria. Suamiku menerimanya dan berjalan menuju halaman. "Mas, beli es cendol, yaaa?" kataku setengah berteriak. Ia menoleh dan mengangguk. "Ayo, Bu, duduk di sana." Aku menunjuk sofa. Menggandeng tangan ibu sambil berjalan mendekati benda itu. "Aku nggak tawarin minum karena baru aja tiba di sini, belum ada apa-apa," kataku, ibu berlama-lama memperhatikanku tampak ingin tahu. Aku pun menceritakan detail kejadian apa yang Bu Astuti sembunyi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN