29

2574 Kata

"Senyum-senyum sendiri." Om Satria menarik hidungku membuatku langsung mendelik pura-pura kesal dan menepis tangannya. "Om apaan, siiih?!" Teriakku saat ia kembali menarik hidungku. "Kamu dari tadi saya perhatikan senyum-senyum sendiri." "Ya namanya aja lagi seneng, ya senyum-senyum, laaah. Gak boleh emang, kalau aku senyum-senyum?" Aku memandangnya yang membalikkan badan menghadap lemari. Diraihnya beberapa baju juga celana panjang lalu memberikannya padaku. "Boleh asal itu membuatmu bahagia, Sayang." "Ya jelas aku bahagia makanya senyum-senyum. Aku itu seneng banget mau bulan madu ke Jakarta. Jalan-jalan ke pantai berdua sama suami aku." Om Satria menarik hidungku. "Saya juga tidak sabar mengabulkan keinginan kamu." Ia mengedip menggoda. "Saya akan buat bulan madu kita berkesan." T

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN