POV Nina Kok sepertinya nasi gorengnya enak, ya? Irisan cabai merah dan mentimunnya membuat nasi kehitaman itu diberi kecap tampak begitu menggiurkan. Aku meraih piring lalu menyendok nasi goreng dari piring di hadapanku ke piringku lalu menggeser kursi dan duduk. Om Satria tersenyum memperhatikanku saat aku mulai menyuap. Aku tersenyum kecil dan kembali menyuap, rasanya manis dan pedas. Aku pun kembali menyuap. "Kamu seperti tidak pernah makan, Sayang," kata Om Satria, menggeser kursi lantas menduduknya. Kini ia bertopang dagu memandangku. "Baguslah kalau kamu suka. Kamu makan yang banyak biar cepat sembuh," kata ibu sambil berjalan mendekat. Ia telah rapi dengan jilbab instan dan setelah bunga-bunga dan tas tangan di lengannya, tampak cantik dan elegant. "Kamu masih ingin jambu air?

