41

1548 Kata

POV Astuti Aku mengendarai mobil sambil sebentar-sebentar tangan kiri terangkat untuk memijit kening yang berdenyut pusing. Wangi minyak angin aroma terapi yang kuoles di kening juga leher menimbulkan sensasi dingin menengkan yang tercium jelas di indera penciuman, sesekali aku menghirupnya. Pusingnya kepalaku. Sungguh tidak kusangka Satria, bujang kesayangan bisa-bisanya menikahi anak kecil. Muridku sendiri pula, benar-benar gila dan sulit dipercaya. Anak itu memang dari dulu senang sekali berulah. Tiga kali ganti universitas karena di DO karena hampir tidak pernah mau masuk kuliah, juga tidak pernah mau mengerjakan tugas, giliran lulus apa yang dia lakukan? Malah sibuk ke kebun padahal ibunya ini bisa mengusahakannya menjadi PNS, menjadi orang yang dihargai bukannya jadi petani. Huuh,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN