POV Astuti "Nah, saya turun di sini," kata Satria setibanya di pasar SP dua pada sang sopir. Mobil pun berhenti. Satria dan Nina pun turun, lalu Satria menatap kemari. "Ibu, jangan lupa ayah disuruh mampir dulu ke rumah," katanya mengingatkan. Bapak kepala sekolah mengangguk. "Tentu saja saya akan mampir ke rumah ibumu karena baju-baju saya ada di koper." Satria mengangguk dengan senyum kecil di bibirnya, juga wajah yang sepertinya sangat bahagia. "Baiklah." Satria akhinya menutup pintu dari luar, travel pun kembali melaju pelan. Aku menghela napas panjang. "Semoga bapak maklum dengan tingkah nakalnya," kataku sambil menoleh memandangnya. Sikap Satria benar-benar membuatku semakin tak enak hati pada Pak Bandi. "Tenang saja, Bu, saya maklum dengan sikapnya." Ia tersenyum. "Terima k

