POV Nina Om Satria masih tersenyum-senyum juga begitu aku selesai mandi yang bertepatan dengan kumandang azan magrib yang bersahut-sahutan dari masjid dan mushalla. Aku menatap suamiku dengan jengkel, lalu mengembuskan napas kuat. "Kesambet setan apa kamu, Mas, senyum-senyum terus gak jelas!" Suamiku yang duduk di bibir ranjang kini bertopang dagu memandangiku, membuatku jengkel juga malu. "Ngapain liatin aku mulu? Heran, kayak gak ada kerjaan aja, deh! Ngeselin banget, deh!" Aku membuang napas, lalu dengan kesal melempar bawahan mukena ke arahnya. Om Satria dengan cepat menangkapnya, memandangku dengan bibir mengulum senyum. "Tertangkap, Sayang." Bibirnya mengulum senyum dengan tatapan penuh kemenangan. "Bener-bener gak jelas banget! Kayak gak ada kerjaan aja mandengin aku mulu buka

