Om Satria mendudukkanku di kursi lalu ia membuka kulkas. Aku memperhatikannya meraih ayam beku dalam plastik yang membeku bersama darah, meletakkannya ke baskom lalu ia meraih kangkung dalam plastik putih transparan. Om Satria menoleh. "Kamu ingin ayam atau ikan?" "Terserah Om aja." Aku tak enak terus duduk di sini maka aku memutuskan mendekat ke arahnya, meraih banskom di rak lalu memetiki kangkung. Om Satria menoleh dan tersenyum. Aku ikut tersenyum kecil. Wajahku menghangat saat ia mencondongkan tubuh mendekat lalu mencium pipiku. Cup. Ia kembali mencium pipiku. "Kamu terlihat sangat menggemaskan." Tatapannya tertuju ke wajahku. Aku lagi-lagi tersenyum. "Saya tidak menyangka bakal jatuh cinta padamu." Ia menangkup wajahku. Cup. Kembali dikecupnya pipiku. Aku menyingkirkan kedua tang