POV Nina Bunyi dering HP dari arah kamar membuatku bergegas mengunci pintu, sebenarnya aman karena Bu Astuti sudah berubah tapi karena tadi Om Satria terlihat kesal melihatku duduk di teras, jadi aku memutuskan menuruti ucapannya, daripada dia kesal itu membuatku tak nyaman juga. Aku pun menuju kamar lalu meraih HP. Mataku membulat saat membaca tulisan di layar HP, panggilan dari Bu Astuti. Ada apa gerangan ia tiba-tiba menghubungi? Aku pun mengangkat panggilan teleponnya dengan d**a bergemuruh dan jantung deg-degan. "Halo," kataku pelan, gemuruh dalam d**a semakin menjadi saja. Wajah Bu Astuti yang tengah memperhatikanku terlihat di layar HP. Ia terus saja memandangiku dalam diam. "Iya, halo. Kamu tidak lupa ucapan saya, kan?" Aku mengangguk kecil. "Enggak, Bu. Ibu dapat nomerku dari

