POV Nina Ibu terus memperhatikanku, itu membuatku jengah sampai menelan pun seperti mau menelan batu saja, rasanya sulit. Aku makan sambil sesekali tersenyum padanya dengan tak nyaman. "Kamu tahu Wulandari?" tanya ibu yang membuatku seketika memandangnya. Tentu saja aku tahu perempuan itu karena sudah melihat fotonya di kamar Om Satria sebelum kami menjalani hubungan serius. Ibu meraih tas tangannya di meja, membuka resletingnya dengan pelan lalu mengeluarkan HP. Ia menekan-nekan HP di tangannya lalu mengarahkan benda pipih itu ke arahku. "Lihat ini," katanya, jari telunjuknya yang lentik berkutek merah hati menyentuh layar HP. Tampak foto seorang perempuan muda tersenyum ceria duduk di kursi, dia tidak sendiri. Ada Zaki kecil sekitar umur 8 bulanan di pangkuannya, dan di sampingnya

