40

372 Kata

Ayah kembali teringat dengan kejadian malam itu, dia mulai bercerita pada Rania dari mana asal usulnya. “Malam itu, ada dua orang lelaki memasuki hutan yang jauh dari pemukiman penduduk.” “Mereka langsung membawakan bayi itu masuk ke dalam hutan yang menurut mereka aman dari kejaran polisi, Ayah sempat mendengar pembicaraan mereka sebelum mereka ingin menghabisi nyawa kamu.” “Mereka terlihat tergopoh-gopoh sambil mengatakan,” “Aku rasa di sini sudah cukup jauh.” ucap salah satu dari mereka. “Ya udah, kita tebas lehernya dulu atau langsung kita kuburkan?” “Tebas aja lehernya,” “Tapi kamu aja yang lakuinnya ya, aku malas kena percikan darah.” “Ya udah kalau gitu, kuburkan saja hidup-hidup! Kalau ada percikan darah nanti kita juga yang repot.” “Baik.” “Temannya terus menggali denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN