Rania dan Vino segera pergi menuju ke rumah orang tuanya Rania.
Sesampainya di sana, Rania segera turun dari motornya Vino, sedangkan Vino merasa enggan untuk beranjak turun meninggalkan motornya.
“Apa Pak Vino tidak berniat untuk masuk ke dalam?” tanya Rania mulai betek dengan sikap Vino yang tidak bisa di ajak kerja sama.
“Kamu masuk saja, lagian apa fungsinya saya masuk ke rumah kamu?” jawab Vino.
“Tolong Pak Vino, saya tidak mau orang tua saya sedih karna tahu nasib rumah tangga saya!”
“Jadi kamu mau nyalahin saya kalau rumah tangga kamu berantakan karna saya?”
“Lah, memang iya, memangnya karna siapa lagi?”
“Karna kamu sendiri yang keras kepala! Sudahlah cepat masuk ke sana! Lagian, ini permainan kamu, jangan ajak-ajak saya untuk mengikuti permainan kamu! Saya masih banyak urus
